CARA MENCUCI MUKENA DALAM ISLAM
Cara mencuci mukena dalam Islam.
Dalam beribadah setiap manusia tentu ingin hadir di hadapan Tuhannya dalam keadaan bersih, rapi dan wangi. Mengapa? karena kita tau akan bertemu dengan Yang Maha Menciptakan. Ada rasa malu ketika pakaian ibadah yang kita kenakan tidak bersih. Baik di hadapan Tuhan maupun ketika bertemu dengan orang lain di tempat ibadah.
Dalam islam bukan hanya bersih, rapi dan wangi yang dituntut tapi juga suci. Suci artinya bersih dari najis. Namun banyak orang masih bertanya-tanya bagaimana cara membersihkan atau mencuci pakaian dan mukena agar bersih tidak hanya dari kotoran tapi juga bersih dari najis.
Tidak hanya mukena yang dituntut untuk suci dari najis tapi juga pakaian, sebab ketika shalat bagi perempuan tidak mungkin hanya mengenakan mukena. Maka dalam islam hal mencuci pakaian pun diperhatikan tidak hanya sebatas pada mukena saja. Apalagi di negara-negara Arab kebanyakan mereka tidak menggunakan mukena ketika shalat tapi hanya pakaian dengan alasan pakaian mereka sudah cukup menutup aurat. Hal ini berbeda dengan di negara Indonesia dan sebagian negara lain yang mengenakan mukena untuk beribadah.
Mencuci adalah aktivitas manusia yang dilakukan sehari-hari. Dalam ajaran Islam, mencuci pakaian dan mukena bukan hanya sekadar membasahi atau menguceknya, namun juga harus menghilangkan najis yang melekat pada mukena tersebut.
Terdapat sebuah hadist dari kisah Rasulullah, “Ketika itu ada seorang wanita bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, mohon penjelasannya apabila ada seorang dari kami yang bajunya kena darah haid. Apa yang harus kami lakukan?’. Lalu, Rasulullah menjawab, ‘Apabila pakaian salah satu dari kalian terkena haid, hendaknya digosok lalu memercikkan dengan air. Kemudian boleh digunakan untuk sholat’.” (HR. Asma binti Abi Bakar)
Umat Muslim memang dituntut untuk selalu menggunakan pakaian yang bebas dari najis, terlebih jika digunakan untuk sholat. Oleh karena itu, perlu diperhatikan cara mencuci pakaian sesuai syariat Islam berikut ini
Cara Mencuci Mukena Sesuai Syariat Islam
Pisahkan baju yang terkena najis
Sebelum mencuci mukena, pisahkan dulu baju yang sudah pasti terkena najis, seperti kotoran manusia, air kencing, dan sebagainya. Tujuannya agar najis tidak menyebar ke mukena tersebut.
Bersihkan mukena dari najis
Bersihkan najis dengan cara mengguyurnya dengan air. Tujuannya agar najis ikut mengalir ke bawah seiring dengan aliran air hingga mukena benar-benar bersih. Boleh juga merendam mukena sebentar, lalu dikucek dengan sabun, kemudian diguyur dengan air.
Jika mencucinya dengan mesin cuci, pastikan saat memasukkan mukena ke dalam mesin, najisnya sudah benar-benar hilang seluruhnya. Najis yang masuk ke dalam air kurang dari dua qullah akan mejadi air yang najis pula.
Dalam mazhab Syafi’I, air dua qullah setara dengan volume air 216 liter atau air dalam kubus yang berukuran panjang, lebar, dan tingginya 60 sentimeter. Untuk ketentuannya, air yang kurang dari dua qullah apabila kemasukkan najis walaupun tidak ada perubahan (taghayyur) dari salah satu sifat air, maka hukumnya adalah air yang terkena najis (mutanajjis).
Cuci pakaian dengan sabun
Cucilah mukena dengan sabun agar kotoran maupun najis yang melekat pada mukena hilang seutuhnya. Boleh mengucek dengan tangan, menyikat, atau pun mencucinya dalam mesin cuci.
Bilas dengan air dan guyur kembali dengan air mengalir
Sering kali kita hanya membilas mukena dengan banyak air, namun tidak mengguyurnya lagi dengan air mengalir. Mengguyur kembali mukena dengan air mengalir berfungsi untuk memastikan agar najis-najis yang melekat ikut hanyut bersama aliran air.
Sebab, kita tak dapat memastikan apakah air atau ember yang dipakai untuk membilas suci atau tidak. Jika menggunakan mesin cuci, langkah ini perlu diperhatikan.
Demikianlah tips dan cara mencuci mukena dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. (Hafshah Rahmadita)