Tidak terasa, kita sudah melaksanakan ibadah puasa Ramadan kurang lebih seminggu. Nah, untuk semakin memantapkan puasa kalian, yuk simak artikel berikut sampai akhir untuk mengetahui rukun dan dalil puasa Ramadan! Supaya kalian semakin bersemangat berpuasa dan mengumpulkan amal.

Pengertian Puasa

Puasa merupakan salah satu kegiatan sukarela yang dilakukan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman, kebiasaan buruk dan semua hal yang berpotensi untuk membatalkan puasa tersebut selama masih dalam periode pelaksanaanya. Puasa murni biasanya dilakukan dengan menahan diri dari makanan dan minuman dalam waktu tertentu, umumnya selama 24 jam, atau juga bisa beberapa hari. Lamanya periode puasa bergantung pada ketentuan puasa.

Namun, ada juga puasa yang hanya membatasi seseorang untuk mengonsumsi makanan tertentu saja. Artinya, mereka tidak perlu menghindari semua makanan atau minuman. Puasa juga dapat membatasi seseorang dari berbagai aktivitas seksual, lho. Nah, umumnya puasa dilakukan untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu juga sering dilakukan untuk meningkatkan kespiritualan seseorang.

Nah, dalam agama Islam sendiri, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa Arab, yang artinya ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan Ramadan tiba. Ibadah puasa ini dilaksanakan selama periode satu bulan penuh lalu akan ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan ajaran syariat Islam yaitu dengan menahan diri kita dari makan minum serta semua perbuatan buruk yang berpotensi membatalkan puasa. Puasa dalam sehari dimulai dari mulai terbitnya matahari hingga tenggelamnya matahari dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Puasa bertujuan membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan meningkatkan ketaqwaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

Jenis-Jenis Puasa dalam Agama Islam

Dalam agama Islam, terdapat dua jenis hukum ibadah puasa, yakni jenis puasa dengan hukum wajib dan jenis puasa dengan hukum Sunnah.

  • Puasa dengan Hukum Wajib

Sesuai dengan Namanya “wajib”, maka puasa jenis ini harus dilakukan oleh seluruh umat Muslim yang memenuhi persyaratan karena sifatnya yang wajib. Apabila seseorang berhasil melaksanakan ibadah puasa wajib ini, maka ia akan mendapatkan pahala. Sebaliknya, apabila seseorang tidak atau batal melaksanakan ibada puasa jenis ini, maka seseorang tersebut akan mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa wajib bagi umat Muslim:

  • Puasa wajib Ramadan
  • Puasa karena bernazar
  • Puasa denda atau kafarat
  • Puasa ganti atau qadha
  • Puasa dengan Hukum Sunnah

Pada jenis puasa dengan hukum Sunnah, umat Muslim yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala juga. Bagi umat Muslim yang tidak mengerjakannya pun tidak akan mendapatkan dosa atau ganjaran. Jadi, puasa jenis ini hukumnya tidak wajib karena tidak apa-apa apabila tidak dilaksanakan. Namun, apabila kalian ingin menambah pahala, maka puasa dengan hukum Sunnah bisa menjadi salah satu pilihan. Berikut ini daftar puasa hukum Sunnah:

  • Puasa Senin Kamis setiap minggu
  • Puasa Sunnah enam hari pada bulan Syawal, kecuali pada saat hari Raya Idul Fitri
  • Puasa Sunnah Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji
  • Puasa Tarwiyah, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji
  • Puasa Daud, yaitu sehari puasa besoknya tidak. Puasa ini bermaksud untuk meneladani puasa milik Nabi Daud
  • Puasa Tasu’a, yaitu tanggal 9 Muharram
  • Puasa Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram
  • Puasa Yaumul Bidh, yaitu sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan
  • Puasa Nifsu Sya’ban, yaitu puasa yang pelaksanaannya pada pertengahan bulan Sya’ban
  • Puasa Asyhurul Hurum, yaitu puasa yang pelaksanaannya pada bulan Dhulqa’dah, Dhulhijjah, Muharram dan bulan Rajab.

Rukun-rukun Puasa Agama Islam

Berikut ini beberapa rukun puasa yang berasal dari syariat Islam yang harus kalian ketahui:

  • Islam

Rukun pertama ibadah puasa dalam agama Islam adalah seseorang haruslah memeluk agama Islam. Rukun pertama ini ada dalam syarat berpuasa menurut syariat islam.

  • Membaca Niat

Rukun puasa kedua yang tidak kalah penting adalah membaca niat serta doa puasa sebelum menjalankan ibadah puasa. Umat Muslim harus membacakan niat puasa mereka sebelum menjalankan puasa atau tepatnya setelah mereka melaksanakan sahur atau juga bisa membacakan niat tersebut sebelum fajar tiba. Ada juga beberapa hadist yang menyatakan bahwa umat Muslim yang berpuasa boleh membacakan niat dan doa puasanya pada malam hari sebelum tidur.

  • Menahan serta Mengontrol Diri

Selama berada dalam periode berpuasa, umat Muslim wajib menahan serta mengontrol diri mereka dari segala perbuatan atau kebiasaan buruk. Perbuatan buruk yang dimaksud adalah seperti hawa nafsu makanan, minuman, aktivitas seksual dan hal-hal lain yang menyebabkan puasa menjadi batal.

Dalil Puasa Ramadan dalam Al-Qur’an dan Hadits

Berikut ini 4 dalil puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an dan hadits:

  • Dalil kewajiban puasa Ramadan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 183

Surat Al-Baqarah ayat 183 berbunyi (Latin): Yaa Ayyuhal ladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush syhiyaamu kamaa kutiba ‘alalladziina min qablikum la’allakum tattaquun. Artinya yaitu: “Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana umat sebelummu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 183).

Melalui ayat tersebut, Allah SWT bersabda kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan mereka untuk berpuasa, yakni menahan diri dari makanan dan minuman serta aktivitas seksual dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Karena dalam puasa terkandung hikmat untuk membersihkan jiwa, menyucikan dan membebaskannya dari endapan-endapan buruk (bagi kesehatan tubuh) dan perilaku-perilaku atau akhlak yang rendah.

  • Surat Al-Baqarah Ayat 184 tentang Keringanan Puasa

Surat ini menjelaskan mengenai keringanan berpuasa bagi orang yang sakit atau orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) untuk tidak melaksanakan puasa. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:

“(yaitu) dalam beberapa hati yang tertentu. Maka jika diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hati yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah : 184).

  • Surat Al-Baqarah Ayat 185 tentang Keutamaan Bulan Ramadan

Surat Al-Baqarah ayat 185 menjelaskan keutamaan bulan Ramadan sebagai bulan diturunkannya Al-Quran yang merupakan petunjuk bagi umat manusia. Selain itu, surat ini juga berisi perintah bagi yang diberikan kemampuan, kesehatan dan kesempatan untuk bertemu bulan Ramadan untuk menjalankan ibadah puasa. “Allah SWT berfirman, yang artinya:

“(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kami hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atau petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah : 185).

  • Surat Al-Baqarah Ayat 187 tentang Kebolehan Menggauli Istri pada Malam Bulan Ramadan

Surat ini menjelaskan bolehnya orang yang berpuasa untuk menggauli istrinya pada malam hari. Allah SWT berfirman, yang artinya: “Dihalalkan bagi kalian pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kalian; mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan nafsu kalian, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada kalian.

Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian ber-ikhtiad dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 187).

Semoga informasi di atas bisa menambah dan mengingatkan kalian kembali makna dari puasa serta rukun dan dalilnya ya! Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Hotmaria S